5 Kelompok Paling Kejam yang Pernah ada Di Dunia

5 Kelompok Paling Kejam yang Pernah ada Di Dunia

5 Kelompok Paling Kejam yang Pernah ada Di Dunia

KomunitasExp. - Pada tahun. 1984, sastrawan, George Orwell, mengagetkan pembacanya lewat karya paling barunya yang di inspirasi dari Jack London, The Iron Heel.  Tulisan baru Orwell itu bercerita berkenaan tindak kekerasan serta terorisme yang berlangsung pada era ke-19 serta ke-20.

Mengutip satu alinea dari tulisannya yang berbunyi, 'Jika anda menginginkan memikirkan deskripsi di masa depan, pikirkan sepatu boot beranjak-injak muka manusia - selamanya'.  Cuplikan karya itu menghantui fikiran sebagian pembacanya sepanjang beratus-ratus tahun. Terlebih, dengan adanya banyak berlangsung kekerasan serta terorisme di masa ini. 

Ada Death Squad atau unit luar hukum serta paramiliter yang bertugas lakukan eksekusi, seolah buat tulisan Orwell tampak seperti satu ramalan masa depan.  Seperti yang diambil dari Listverse Death Squads lakukan pekerjaan 'kotor' serta keji, yg tidak dikerjakan oleh group manapun did unia.
Nama regu kematian tersebut jadi popular sepanjang Perang Dunia II serta Perang Dingin. 

Walaupunpun baru 'muncul' di masa-masa kelam itu, sesungguhnya Death Squad telah ada jauh saat sebelum itu, cuma saja dengan nama yang berlainan.  Di negara-negara seperti Rusia, Mesir, serta Brazil, kehadiran Death Squads telah ada dari masa ke masa.  Sampai waktu ini, group 'malaikat maut' itu masih tetap dapat diketemukan di negara-negara itu. 

Mereka di kenal ikut serta dalam beberapa hal 'busuk' seperti korupsi, perselisihan sosial, serta perpecahan politik yang mendalam. Death Squads bekerja dengan menjunjung tinggi slogan 'kadang, hal tidak baik mesti dikerjakan utk menghindar suatu hal yang lebih tidak baik terjadi'.
Dengan hal tersebut, mereka cuma memiliki satu tujuan hidup, membunuh.

1. Aliansi Anti-Komunis Argentina

Sejak tahun. 1943, Argentina jatuh dibawah mantera mengerti Peronis.
Peronisme dibuat oleh bekas Presiden Juan Peron serta jadi basic gerakan politik Argentina. Pada awalannya, Peron menyuarakan pesan rakyat yang menjalankan nasionalisme serta mensupport kebutuhan pekerja perkotaan. 

Tetapi sayangnya, hal itu berlangsung cuma saat sebelum Presiden Peron digulingkan dari kursi kepemerintahannya pada tahun. 1955. Waktu itu, Peron ialah seseorang pemimpin yang begitu popular serta karismatik. 

Sepanjang masa jabatannya, dia memperoleh banyak support, baik dari Partai Buruh, ataupun dari kelompok Negara Paling Rasis serta kalangan menengah-atas. Tetapi, sesudah dia dipaksa turun dari jabatannya, Peronis terpecah jadi sebagian fraksi yang sama-sama bermusuhan.  Ketidakstabilan antar fraksi makin kronis dikala sebagian kudeta menggoyahkan kedudukan Peronis di Amerika Selatan. 

Fraksi sayap Kanan berusaha untuk merampungkan permasalahan itu, dengan melenyapkan musuh bebuyutan mereka -- Fraksi sayap Kiri serta Marxis. Pada akhirnya, pada tahun. 1973, Aliansi Anti-Komunis Argentina atau Triple A dibuat diam-diam, utk hadapi perkembangan Peronis sayap Kiri di Argentina. Sebelum pada akhirnya dibubarkan pada tahun. 1976, Triple A disangka sudah membunuh kurang lebih 428 sampai 1. 000 jiwa.

2. Polisi Anti-Narkoba Thailand

Mulai sejak Februari 2003, Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, mulai 'perang' melawan narkoba di negaranya.  Dia membidik perdagangan obat-obatan terlarang serta geng yang bertanggungjawab atas penebaran narkoba di semua Negeri Gajah Putih itu. 

Thailand memiliki catatan penyalahgunaan obat-obatan yang tidak baik. Sehingga menimbulkan pemerintah memberlakukan kebijakan yang keras pada warganya. Sepanjang tiga bln. pertama kampanye 'Perang Narkoba' PM Thailand itu, sekurang-kurangnya 2. 800 pembunuhan diluar jalur hukum sudah berlangsung. 

Empat tahun. lalu, satu riset memperlihatkan kalau lebih dari 1/2 korban pembunuhan itu tidak punya keterlibatan apa pun dalam perdagangan narkoba.  Sebuah organisasi HAM, Amnesty Internasional, menyebutkan, kebijakan 'tembak serta bunuh' didalilkan oleh petinggi tinggi Thailand serta mengakibatkan 600 kematian dalam tiga minggu. 

Ada kudeta dari militer pada tahun. 2006, hentikan perang narkoba PM Shinawatra sesudah lihat banyak pelanggaran dalam kampanye itu.

Kelompok Pembunuh Mematikan di Dunia

3. Garda Besi
Dari tahun. 1930-an sampai tahun. 1950-an, Raja Mesir Farouk menjaga kekuasaan dengan pertolongan group pembunuh pribadi, yang dia sebut jadi Garda Besi (Iron Guard).  Sepanjang Perang Dunia II, Garda Besi dimobilisasi utk mensupport Axis, yang ketika berbarengan tawarkan diri utk tunduk pada pejabat Mesir, Leon Trotsky. 

Pada Oktober 1952, anggota group pembunuh itu diadili di pengadilan, yang menimbulkan terbongkarnya gagasan pembunuhan politik Raja Farouk, dan pengontrolan penyeludupan ganja.  Walaupunpun saat, tidak seluruhnya aksi yang dikerjakan oleh group Garda Besi 'berdarah'. 

Mereka juga bertugas utk melemahkan group saingan Farouk, Partai Wafd, dalam memerebutkan kekuasaan politik. Tanpa ada sepengetahuan Raja Farouk, Garda Besi di dukung oleh organisasi rahasia beda, Free Officer Movement.  Seseorang anggota Free Officer, Anwar Sadat, waktu itu berencana invasi 'Nazi' Mesir. Dia lantas gabung dengan Garda Besi, serta melarikan diri dari perang Arab-Israel pada 1948. 

4. Batalion 3-16
Awalannya, Batalion 3-16 yaitu organisasi yang dibiayai serta dilatih oleh CIA serta FBI. Tujuan pembentukan organisasi itu awalannya jadi pengumpul info intelijen pada pengamat AS, sepanjang perang saudara yang berkesinambungan di Honduras, Amerika Tengah.  Tetapi, pada tahun. 1980-an, group itu berpindah manfaat jadi Death Squad, menculik serta membunuh nyaris 200 gerilyawan Sandinista.

5. Kelompok Rahasia Colina

Dari tahun. 1990 sampai tahun. 2000, Peru di pimpin oleh Alberto Fujimori, yang disebut anak imigran Jepang.  Sepanjang mas pemerintahannya, Fujimori dengan diam-diam membuat kelompok 'pencabut nyawa', di kenal jadi Colina.  Colina bertugas utk 'menyingkirkan' lawan-lawan politik Fujimori. 

Pada tahun. 1991, group itu membunuh 15 orang -- satu dia antaranya bocah 8 tahun. -- lantaran disangka ialah anggota group teroris Shining Path.  Sesudah diselenggarakan penyelidikan, 15 korban Colina dapat dibuktikan tidak punya kaitan apa pun dengan Shining Path. 

Kurang dari setahun sesudah insiden itu, Death Squad itu kembali membunuh 9 orang mahasiswa serta seseorang guru besar.  Mereka dibantai lantaran ada sangkaan perihal dengan group teroris yang masih tetap jadi di antara permasalahan pemerintah Peru itu.

0 comments:

Post a Comment